Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

I don't fancy it

Someone talk about something too much because they fancy it. And if others seem to pay less attention to what she/he considers as important, it's not because they don't care... but they don't fancy it that much. Nature, politics, technology, sports, whatever you call it, folks. That's why "interest" section is put. Fair enough.

Membunuh dan Menghidupi

Mengerikan juga hidup di jaman sekarang. Kecanggihan teknologi terlihat membuat pintar masyarakat. Tetapi sekaligus menjadi alat penggerak opini masyarakat. Berbuat buruklah maka dalam sekejab kamu bisa tampil menjadi public figure di koran, majalah, televisi, internet. Lihat saja jika engkau sungguh terlihat baik maka masyarakat akan mengelu-elukanmu. Tapi jika engkau cacat di mata mereka, mampuslah hidupmu. Hidup dalam penjara kau dianiaya, di luar penjara pun tak ada bedanya. Lihatlah betapa mengerikan ketika engkau tak bisa menahan nafsumu. Nafsu apapun. Kekuasaan, birahi, apapun. Jika tampak di publik, pasti kau cela! Jika kau sudah pernah buruk, jarang sekali masyarakat bisa menerimamu lagi. Tapi aku kadang pun merasa aneh melihat masyarakat yang begitu menghakimi. Mereka seakan tak punya rasa toleransi. Apa yang akan mereka lakukan jika yang dihakimi adalah sanak saudara mereka sendiri. Tapi yang lain, jika engkau melakukan korupsi. Dan engkau membunuh banyak o...

Sebatang Rokok

Sebatang rokok melekat di bibir seorang manager kala ia duduk termenung, pandangannya kosong ke satu titik. Tiga puluh menit lalu penjual sate membuat mata sang manager memiliki titik pandang pengalih perhatiannya. Empat puluh menit setelahnya, sang penjual sate lekat dengan kepulan asap, bukan dari mana-mana tapi sebatang rokok pula. Sebatang rokok sebelum habis waktunya mendengar seseorang yang berpenghasilan besar dan seseorang yang berpenghasilan pas, sama-sama membicarakan uang. Sebatang rokok hampir padam karena seorang perempuan merenggut paksa dari mulut laki-lakinya. Lima menit yang lalu sudah ada di lantai dan hendak diinjak. Lima belas menit kemudian menembus kulit perempuan. Alhasil, laki-laki itu tidak ditambah imbuhan –nya lagi. Sebatang rokok dilinting terakhir oleh seorang Ibu. Ingat dia mengikat kepalanya, rekan-rekannya juga begitu. Sepuluh menit yang lalu ia ditelpon oleh rumah sakit. Dua puluh menit lagi ia akan membayar obat suaminya yang bernapas lewa...

Kebahagiaan (Sekolah) Dasar

Entah sudah berapa tahun lalu. Sebenarnya aku tahu pasti, hanya aku tak kukatakan. Sebelum aku merasakan masa puncakkku tercapai, maka masa paling indah dalam hidupku mungkin ketika aku SD. Aku sungguh tak memikirkan apa-apa mengenai perasaan orang lain. Aku sungguh tak memikirkan resiko ketika aku menantang orang berkelahi. Karena saat aku melakukannya akibatnya tinggal kutanggung begitu saja. Orang tersakiti karena perkataanku. Dan aku menanggung malu karena tantangan berkelahiku ternyata hanya mimpi di mulutku. Tetapi aku sungguh senang di masa ini. Aku tak peduli barang sedikitpun tentang jeleknya bentukku. Bermain dan bermain. Kuingat di kelas 4 SD, ruang kami bersebelahan dengan ruang kelas SMA kelas 3. Sekolah kami begitu heterogen saat itu sehingga kelas bisa pindah ke sana kemari tergantung ketesediaan. Dan kami berbaur dengan anak SMP, SMA, STM, dan tidak lupa anak TK.  Bangganya aku sebagai anak SD, setidaknya kami masih memiliki satu tingkatan di bawah ka...

Musim

Kehidupanku berlangsung normal saja. Tidak ada lembah yang benar-benar lembah. Dan tak ada puncak yang benar-benar puncak. Atau mungkin aku belum mengalaminya saja. Kadangkala dalam hidupmu engkau akan merasa menjadi yang paling menderita di dunia tetapi sebelum melihat kebenaran-kebenaran lain, perasaanmu masih relatif saja. Kau hanya perlu seorang untuk menjadi pendengarmu. Seperti penyiar radio dan pendengarnya. Setelah itu anggap bahwa semua tak ada. Kadang kau tak sungguh-sungguh berucap dan mengamini sesuatu tetapi ketika engkau sedang bercerita dan meluapkan segala isinya, semua bisa dimaafkan. Asal jangan terlalu sering mengucapkan yang tidak kau sungguh-sungguh inginkan saat kau sedang mabuk. Hal yang membahagiakan juga kadangkala semu. Karena tiba saatnya engkau harus mempersiapkan turun ke lembah. Begitulah hidup, kau tak sungguh-sungguh menderita dan kau tak sungguh-sungguh bahagia. Tetapi cara terbaik menikmatinya adalah menjadi sesuatu seperti seharusnya kamu...

Hal yang Kau Tahu

Hal yang akan kamu baca setelah ini adalah salah satu tentang sesuatu yang tidak pernah bisa kamu sentuh, dengar, dan lihat. Kamu tak akan pernah bisa mendeskripsikannya dengan sempurna tapi banyak orang mengaku pernah merasakannya. Well, hampir tiap orang. Aku tak benar-benar bisa menyebutkannya agar tidak menjadi terlarang. Lihat kan, sebelum aku menyebutkannya pun sudah banyak yang terpikir tentang hal ini. Ya sebagian akan menggambarkannya dengan suatu yang indah, positif, membangun hidup, memberi semangat dan sebagainya. Sementara yang lain merasakannya sebagai sesuatu yang menyiksa, membabi buta, menjerumuskan, menjebak dan sebagainya. Tebaklah mengapa setiap orang memiliki penafsiran atas hal yang-tak-ingin-kusebutkan ini. Karena setiap orang mengalami pengalaman yang berbeda. Seseorang bersikukuh bahwa hal ini membawa kebahagiaan dan memaksakan orang lain untuk menerima pendapatnya. Sementara orang lain juga tak kalah saing berpendapat bahwa hal ini membawa sesuatu yang me...

Dua Dunia

Kita memiliki dua dunia. Dunia nyata dan dunia imajinasi. Jangan pernah lupakan itu. Keduanya boleh saling menginspirasi. Tetapi tatkala salah satu di antaranya merusak jiwa dan raga kita, beranilah mawas diri. Kamu tahu bahwa kamu bangun, mandi, mencari nafkah, menuntut ilmu, makan, lalu tidur lagi untuk meneruskan hidupmu. Segala hal yang membuatmu bertahan sampai hitungan mundurmu habis. Itulah semua kehidupan nyatamu. Lalu datanglah rasa jenuh itu. Maka kamu akan berpikir tentang suatu angan-angan yang adalah fatamorgana dari belahan dunia ini atau suatu ruang dan waktu yang hanya dirimu mengerti. Begitulah imajinasi. Berbahagialah jika kamu bisa berimajinasi. Karena imajinasi membantu kita melihat suatu ruang dan waktu di belahan dunia meskipun kita tidak berada di kehidupan nyatanya. Orang-orang yang gagal berimajinasi melihatnya sebagai perusak mental dan akhlak. Mereka berdalih semua itu merusak kehidupan nyata kita. Padahal imajinasi adalah suatu kebebasan. ...

Angler's Lady Diary 1

Almost 6 months, I've been here. I escort my love wherever he goes. He is an angling maniac or what-so-called 'angler.' It's fun that I don't even know what it is but I love to accompany him if he goes for angling. Unfortunately, here in Jakarta, fishing spots are becoming less and less. It's scary to realize how the people here 'do everything' to survive. They grab whatever that can be sold and do not have any awareness to preserve environment. Probably it's just my opinion, but at least it is proven in some places we visit. It's difficult to find a river which is still rich of fish. Hmm, specifically Gabus/Snakehead. :) However it's still fun to hang around in the middle of hectic city to find fishing spots. It's just fun. Here, I have two photos taken when I went to Situ Gintung, one of our favorite site to visit.

Jekardah

I never imagined nor I dreamed about living in this city. Jekardah. I don't hate nor I love this city. It's just an image in my eyes as well as my brain about a modern city, or whatever names describing this 'lady.' I left Bali and intentionally long for its hectic life. You have everything here and it's not easy to live here. But it's just Jekardah with her characteristics. Like people with their own. Let's just see how many years I'll survive. But one thing for sure, I do have my love here.