Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jaman… Aku tidak tahu bagaimana pengalaman setiap orang berkenaan dengan ungkapan tersebut tetapi setidaknya untukku, hal itu benar. Seumur hidupku sampai aku telah menikah saat ini, aku baru merasakan kemarahan ibuku 3 kali. Kemarahan yang aku maksud di sini bukan omelan tetapi sungguh rasa marah. Kalau hanya omelan rasanya wajar sekali orang tua melakukan itu supaya anak selalu ada dalam didikannya. Namun untuk ukuran segala pemberontakan dan kekasaran omongan-omonganku selama 20-an tahun, 3 kali marah adalah angka yang sangat kecil. Itu yang menjadi salah satu tolak ukurku tentang kasih ibuku. Sedurhakanya aku, beliau masih sesabar itu. Kasihnya sepanjang jalan. Mungkin sesayang itu seorang ibu jika sudah memiliki anak Kehamilanku adalah proses refleksi terse ndiri untukku. Aku t idak selalu dilip uti kebahagiaan seperti layaknya orang-orang yang me nanti anaknya. Ada kalanya aku sedih atau pun stres karena satu dan lain hal. T...
personal reflections and weird stuff