Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2016

Kehamilan Pertama Part 4: Flek Ketiga

Meninggalkan dengan ditinggalkan memang memberi nuansa yang berbeda. Hal ini sempat aku renungkan ketika ibuku meninggalku untuk kembali pulang ke Semarang. Sangat berbeda rasanya jika aku pulang ke Semarang dan kembali ke Jakarta meninggalkan orang tuaku untuk meneruskan perantauan. Tangisku tak henti-henti hari Minggu itu. Senin ketika aku harus kembali bekerja pun, aku masih menyempatkan untuk menangis karena mengingat-ingat sudut-sudut rumah kontrakanku di mana ibuku sering berada. Ibuku yang sedang mencuci, memasak, melipat pakaian, dan sebagainya. Aku masih ingat betul kami tidur bertiga: ibuku, aku, dan suamiku. Lucu kadang membayangkannya tetapi momen seperti ini yang membuatku terharu dan selalu rindu pada ibu. Flek Ketiga Hari pertama aku bekerja setelah flek kedua masih terasa berat. Tetapi kedua aku telah merasa lebih semangat. Meskipun masih mual muntah dan berbagai keluhan-keluhan yang aku ungkapkan sebelumnya, tetapi aku relatif bisa menahannya. Aku sempat optimis di ...

Kehamilan Pertama Part 3: Flek Kedua

Sekitar satu minggu aku habiskan untuk istirahat di rumah kontrakanku. Aku tidak banyak melakukan aktivitas dan hanya tidur-tiduran tetapi justru itu yang membuat kehamilan ini sungguh sebuah ujian bagiku. Rasa bosan dan perasaan tak bisa bekerja membuatku merasa tidak berguna. Belum lagi sakit kepala yang datang karena aku terlalu banyak tidur. Sangat serba salah. Harus istirahat tetapi kepalaku tidak bisa diajak kompromi. Setiap hari yang aku lakukan adalah menunggu suamiku datang dan membawa makanan. Dan kerasnya kota Jakarta agaknya membuat keadaan ini makin parah. Dia selalu tiba di rumah di atas pukul 7.30 dan kadang aku merasa sudah frustasi karena kelaparan. Ditambah riwayat magh serta mual muntah masa kritis ini membuatku begitu depresi di rumah. Kepulangan suamiku sangat aku sambut karena dia satu-satunya tempat aku melampiaskan segala keluh kesahku. Aku tidak ingin berusaha membuat diriku untuk berpikir positif jika aku sedang tidak bisa. Aku tidak mau menipu diri sendiri ...

Kehamilan Pertama Part 2: Flek Selama Trisemester Pertama

"Siapa sangka aku benar-benar hamil?" Begitu yang kukatakan pada diri sendiri kala mendapati aku sedang membawa calon manusia dalam rahimku. Aku pun sempat keheranan ternyata tubuhku bisa mendapat anugerah itu. Flek Pertama Rasa takjub dan tak percaya hari Minggu sebelum Idul Adha itu tak berlangsung lama karena setelah aku melakukan tes kehamilan pribadi, aku mendapati bahwa ada flek keluar dari jalan lahir bayiku. Aku tentu bertanya-tanya apakah benar aku hamil atau hanya hamil semu belaka? Begitu mudahnya tiap informasi diakses dari Internet sehingga aku pun langsung mencari segala sesuatunya lewat jalan itu. Sampai aku menulis ini, aku sudah pada tahap di mana aku tak ingin mengambil mentah-mentah segala sesuatunya dari Internet. Segala sesuatu yang Anda baca harus mendapat filter berkali-kali, apalagi jika Anda merasa mudah terpengaruh dan mudah panik, hehehe. Ketika aku mencari informasi di Internet, banyak sekali sharing ibu-ibu yang menggetarkan jiwa. Beberapa ...

Kehamilan Pertama Part 1: Ternyata Aku Hamil

Di usia pernikahan kami yang belum ada setahun, sekitar 9 bulan, kami dipercayai dengan kehamilan pertamaku. Tak ada program khusus sebenarnya untuk kehamilan ini, karena aku pun tak buru-buru memiliki momongan. Namun karena suami sepertinya ingin segera menimang bayi, ia memasang aplikasi Get Baby di Android seperti yang disarankan rekan sekantornya. Aku tidak terlalu percaya dan tidak berharap banyak dengan aplikasi ini meskipun telah berhasil di rekan suami tersebut. Lagipula sekali lagi aku masih santai-santai saja. Pada pekan subur yang diprediksi di aplikasi tersebut kami 'berusaha' seperti biasa. Tanpa ritual apapun, tanpa tambahan vitamin apapun, kecuali niat suami membeli taoge 1/4 kilo setiap pekan untuk dirinya sendiri (aku sangat membenci bau taoge, btw). Itupun hanya bertahan 2 minggu karena ternyata pada akhirnya dia tak tahan juga dengan baunya (hihihi, sapa suruh :P). Setelah pekan subur itu, aku ingat betul bahwa tak ada 'usaha' dari kami lagi. Kami ...