Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2016

Kehamilan Pertama Part 6: Tendangan Surga

Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jaman… Aku tidak tahu bagaimana pengalaman setiap orang berkenaan dengan ungkapan tersebut tetapi setidaknya untukku, hal itu benar. Seumur hidupku sampai aku telah menikah saat ini, aku baru merasakan kemarahan ibuku 3 kali. Kemarahan yang aku maksud di sini bukan omelan tetapi sungguh rasa marah. Kalau hanya omelan rasanya wajar sekali orang tua melakukan itu supaya anak selalu ada dalam didikannya. Namun untuk ukuran segala pemberontakan dan kekasaran omongan-omonganku selama 20-an tahun, 3 kali marah adalah angka yang sangat kecil. Itu yang menjadi salah satu tolak ukurku tentang kasih ibuku. Sedurhakanya aku, beliau masih sesabar itu. Kasihnya sepanjang jalan. Mungkin sesayang itu seorang ibu jika sudah memiliki anak Kehamilanku adalah proses refleksi terse ndiri untukku. Aku t idak selalu dilip uti kebahagiaan seperti layaknya orang-orang yang me nanti anaknya. Ada kalanya aku sedih atau pun stres karena satu dan lain hal. T...

Kehamilan Pertama Part 5: Membangun Kekuatan di Rumah

Saat aku lulus SMA, aku bertekad untuk jauh dari orang tua. Aku tidak menetapkan target apapun, entah itu target menjadi mandiri atau hal lain. Waktu itu yang aku pikirkan hanya: aku bosan 18 tahun di kota yang sama dan mungkin akan mendapatkan teman-teman kuliah dari pertemanan sekolahku. Aku sempat ingin kuliah di Surabaya atau Jakarta tetapi orang tuaku tidak mengijinkan dengan alasan biaya kecuali aku masuk sekolah pemerintah seperti STIS atau STAN. Pada akhirnya aku diijinkan melanjutkan kuliah di Jogjakarta. Pengalaman pertama lepas dari orang tua rasanya memberi euphoria kebebasan yang tidak aku rasakan sebelumnya. Aku bebas pulang malam, aku bebas pergi ke mana pun. Dan setelah kurenungkan, selama 4.5 tahun aku di Jogja, aku jarang pulang ke Semarang padahal jarak rumah hanya 3 jam. Aku lebih sering menghabiskan waktu ikut kegiatan ini itu sehingga aku hanya pulang 3 bulan sekali. Orang tuaku juga rajin mengirim uang sehingga aku lebih jarang lagi pulang. Yah begitulah masa-ma...