Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Work from Home? Why Not?

Saat ditanya, "Apa cita-citamu?" dari SD sampai saat ini, saya memiliki jawaban yang terus berubah. Ketika SD dan SMP saya bermimpi menjadi arsitek. Saat duduk di bangku SMA saya bermimpi menjadi penulis/sastrawan. Saat menjalani hidup sebagai mahasiswi, saya bermimpi menjadi dosen/antropolog. Saat sudah bekerja? Saya ingin menjadi pekerja lepas. Ya, pekerja lepas alias freelancer . Saya merasa dari waktu ke waktu impian saya terbentuk karena adanya perasaan bahwa saya memiliki bakat tertentu pada waktu itu. Misalnya sewaktu SD dan SMP, saya merasa cukup mampu menggambar lalu dengan mudahnya saya menyimpulkan bahwa cita-cita saya adalah arsitek. Saat SMA, saya yang mengambil jurusan IPA pada waktu itu, ternyata justru merasa bakat saya membuat puisi dan kemampuan bahasa lainnya. Namun dunia sekolah tetaplah dunia sekolah. Kuliah pun saya kategorikan dunia sekolah. Segala idealisme dan impian sangat mudah terucap, tetapi ternyata saya tak punya cukup determinasi un...

Kelahiran Putriku

Kata penantian memiliki beragam makna untuk setiap orang. Mereka yang pernah merasakannya akan mendefinisikannya berbeda-beda namun tetap mengacu pada suatu keadaan menunggu dan berharap . Penantian sangat lekat dengan munculnya rasa cemas, tidak sabar, dan penasaran. Dan pada akhirnya yang dinanti bisa memberi suatu kesedihan atau kebahagiaan. Aku telah memutuskan untuk kembali pulang mempersiapkan kelahiran anakku. Aku tahu betul bahwa taksiran kelahirannya masih 12 Mei, sehingga mungkin lebih banyak waktu yang 'terbuang' untuk penantian. Tiga bulan cuti melahirkan sengaja kuambil April, Mei, Juni, entah keputusanku begitu bulat dan aku selalu pasrah jika Tuhan memiliki kehendak lain. Namun rasanya rencanaku cuti ini selaras dengan kehendak-Nya. Di samping itu, demi alasan penghematan biaya serta mental yang lebih tertata, aku mantap dengan semua ini. Meski aku mantap dengan segala keputusanku namun aku juga merasakan penantian yang agak menyiksa. Harapanku anakku lahir ...

Kehamilan Pertama Part 7: Menghitung Hari

Aku pernah memiliki teman semasa SMP dulu yang memiliki kecenderungan overthinking untuk setiap hal bahkan sejak ia kecil. Tentu saja saat itu aku belum mengerti akan semua istilah ini. Tetapi satu hal, bahwa aku dan teman-temanku lain sudah begitu memahami rekan kami yang satu itu. Ketika sedang memikirkan sesuatu secara berlebihan, dia akan mengulang-ulang ceritanya dan kadang hingga menangis karena merasa putus asa dan seperti tidak ada solusi akan permasalahannya. Pernah suatu kali kuku kakinya tumbuh tidak normal dan menusuk daging jempolnya. Ia merasa kesakitan dan terus-menerus bertanya apa yang menyebabkan rasa sakit itu. Mungkin hampir sampai 2-3 hari ia mengeluhkan sakit kakinya itu sampai akhirnya ia menemui dokter dan akhirnya menceritakan kalau kuku jempol kakinya dicabut karena tumbuh ke samping. Di lain waktu dia pernah datang ke sekolah dan menangis tersedu-sedu dan kami teman-temannya mencoba menenangkan sambil penasaran apa yang menyebabkan dia mengawali hari dengan ...

Pengalaman Langganan Netflix

Mungkin nama besar Netflix sudah tak asing lagi di telinga kita. Ya, Netflix adalah perusahaan penyedia layanan tontonan film-film series maupun film-film yang pernah masuk box office dengan sistem dalam jaringan ( online ). Kita akan lebih familiar dengan istilah streaming . Kalau dulu kita banyak pergi ke persewaan VCD/DVD, nah, Netflix ini konsepnya sama tetapi sistemnya online . Kita bebas memilih film apa saja yang hendak kita tonton dan kapan pun kita mau tonton. Bedanya, tentu tontonan online ini lebih banyak dan lebih 'tak terbatas'. Konsep 'menyewa' film-film sesuai kemauan kita secara online ini kemudian lebih populer disebut VOD (video on demand). Bayangkan saja, ketika ingin menghabiskan satu season House of Cards dalam sehari, kita tinggal memastikan bahwa kita memiliki koneksi internet yang cukup (maklum di Indonesia masih ada internet berbasis kuota 😂). Pertanyaannya, meskipun konsep persewaan VCD/DVD sudah hampir mati, bukankah masih ba...